Obat BingungARTIKEL

Aug 06, 2009 10:35 oleh Admin

Pak FX Hadi Tjokrosusilo menutup laptopnya. Kami baru saja selesai berbincang soal materi pelatihan beliau di tempat klien saya dimana lembaga yang saya pimpin menjadi provider-nya, ketika Mbak Nancy Mokoginta bertanya, "Mas, kita nanti mau membicarakan apa ?". Saya jawab, "Nggak tahu Mbak, saya masih bingung ..".

Limabelas menit lagi jam tujuh malam. Itu adalah waktunya saya memulai siaran perdana "PROVOKASI" di Smart FM. Setelah 'mundur' hampir setahun untuk menjawab permintaan Mas Dedi Irawan dan Mas Toto untuk talkshow reguler di radio bisnis dengan jaringan stasiun terbesar di Indonesia, akhirnya saya berani juga berkomitmen waktu. Beberapa hari sebelumnya saya memang mencari-cari topik perdana apa yang cocok untuk 'memprovokasi' pendengar Smart FM seluruh Indonesia. Saya mencari masukan lewat facebook, obrolan santai dengan teman, observasi kemana-mana. Semuanya berujung kepada satu hal : bingung.

"Belum tahu Mbak, masih bingung ..", jawab saya.

Saya lihat wajah Mbak Nancy agak menegang. Saya tahu ia grogi, sama dengan saya. Bahkan untuk menentukan konsep talkshow saja, saya baru menemukan ide dua hari sebelum hari H., yaitu obrolan santai tektok antara saya dan Mbak Nancy sang host. Untuk content topik perdana, masih blank. Karena beberapa kali saya membayangkan blank untuk topik perdana, saya malah diserang gugup. Padahal 'belanda masih jauh'. Akhirnya mendingan tidak usah saya pikirkan sama sekali. Santai saja.

Tiba-tiba, seperti ada 'blink', saya langsung ngomong, "Nah, kalau begitu kita membahas soal bingung saja Mbak ..". Cling ! .. Wajah Mbak Nancy seperti terkena cipratan air yang dikepret dukun. "Pokoknya motto acara kita 'bebas, aktif, dan tidak terarah' ... hehehe .. ", imbuh saya. Belakangan, ia memang cerita bahwa apa yang saya pikirkan persis dengan apa yang ia pikirkan.

Setelah ziarah ke toilet sambil meregangkan otot menghilangkan perasaan gugup, saya memasuki ruang siaran dengan degup jantung yang ngebut. Saya nikmati saja kegugupan dan kebingungan ini dengan yakin pada satu keyakinan saya : apapun yang saya bicarakan, pasti ada manfaatnya.

Mbak Nancy berhasil membuka acara dengan sangat manis, karena kalimat pertamanya mengandung kata 'bingung'. Kuatlah konsep content acara perdana itu : bingung. Singkat cerita, kejujuran akan kebingungan ternyata membawa berkah. Listener yang bertanyapun banyak bicara soal bingung. Bahkan, penanya pertama mengaku bingung mau tanya apa.

Setelah bicara ngalor-ngidul yang kadang tidak terarah sebagaimana motto konsep acara ini, akhirnya di ujung talkshow ketemu juga learning point dari soal 'bingung' ini. Bahwa untuk menjadi tidak bingung, alias bingungnya hilang, tipsnya adalah : anggap saja tahu, lalu action saja. Nanti akan ketemu jawabannya.

Sehari sesudah talkshow, dalam briefing kepada mahasiswa yang hampir DO karena belum membuat thesis karena bingung mau menulis apa, saya membagi pengalaman dan tips di talkshow semalam soal mengatasi kebingungan.

Sebenarnya saya tidak mengada-ada. Karena justru tips mengatasi bingung itu sudah saya ujikan di talkshow perdana saya. Saya masuk ruang siaran dengan bingung, dan keluar ruang siaran sudah tidak bingung lagi. Sambil bingung, action saja, nanti keajaiban terjadi setelah itu.***